Perilaku kekerasan merupakan salah satu gangguan jiwa. Satu dari empat orang di dunia mengalami masalah mental. Diperkirakanada sekitar 450 juta orang di dunia mengalami gangguan kesehatan jiwa. Setiap 7 menit di suatu daerah di dunia, seorang remaja terbunuh akibat tindak kekerasan. Remaja kisaran umur 15-19 tahun memiliki peluang tiga kali lebih tinggi untuk meninggal daripada remaja usia 10-14 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh pendidikan kesehatan tentang perilaku kekerasan terhadap pengetahuan remaja di SMKN 1 Pariaman. Penelitian ini menggunakan desain Pre-Eksperimental Desian dengan metode pendekatan One Group Pretest Postest dengan jumlah populasi sebanyak 94 orang remaja sehingga didapatkan sebanyak 48 orang sebagai sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalahpurposive random sampling dengan menggunakan uji chi square. Pengetahuan sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang perilaku kekerasan 48,54 dengan standar deviasi 15,08. Setalah diberikan pendidikan kesehatan tentang perilaku kekerasan 71,15 dengan standar deviasi 15,98. pengetahun remaja sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang perilaku kekerasan yaitu terjadi peningkatan 22,61. Dari hasil uji statistik dengan uji pairet t-tes diperoleh nilai signifikan 0,000. Disimpulkan bahwa setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang perilaku kekerasan pada remaja terdapat pengaruh yang signifikan terjadi dengan pengetahuan remaja tentang perilaku kekerasan pada remaja. Diharapakan bisa di aplikasikan pada siswa dalam kehidupan sehari-hari agar tidak terlibat dalam perilaku kekerasan.
CITATION STYLE
Yolanda, M., & Ahmalia, R. (2021). Pendidikan Kesehatan Meningkatkan Pengetahuan Perilaku Kekerasan Pada Remaja. JURNAL KESEHATAN PERINTIS (Perintis’s Health Journal), 7(2), 92–96. https://doi.org/10.33653/jkp.v7i2.487
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.