Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan menganalisis gejala-gejala yang menentukan mobilitas penyandang tunanetra. Pendekatan penelitian yang digunakan ialah kualitatif dengan metode fenomenologis naturalistik dan desain studi kasus. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan dengan teknik pengamatan berperanserta, wawancara mendalam, dan analisis dokumen yang relevan dengan mobilitas para penyandang tunanetra. Temuan penelitian ini adalah: pada awal hidup mereka penyandang tunanetra sulit menerima kenyataan sebagai penyandang tunanetra; akhirnya para penyandang tunanetra dapat menemukan jati diri mereka. Penemuan jati diri dapat membentuk sikap positif penyandang tunanetra terhadap hidup dan lingkungannya. Sikap keluarga yang over protective dapat mengganggu mobilitas penyandang tunanetra. Sikap masyarakat yang melecehkan dan diskriminatif menghambat mobilitas penyandang tunanetra Penguasaan teknik-teknik penggunaan dria nonvisual, mobilitas, dan peralatan dilakukan penyandang tunanetra dengan berlatih/belajar, dan telah mendukung aksesibilitas dan mobilitas mereka; aksesibilitas lingkungan phisik akan berpengaruh terhadap mobilitas para penyandang tunanetra. Para Penyandang tunanetra temyata memiliki mobilitas yang tinggi dalam mengubah nasib, status dan kualitas hidup mereka. Kata Kunci: sang buta, mencari cahaya
CITATION STYLE
Rudijati, S., & Sugiyono, S. (2004). Sang Buta Mencari Cahaya (Studi Mobilitas Para Penyandang Cacat). Jurnal Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan, 4(5). https://doi.org/10.21831/pep.v4i5.2071
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.