Protein kasein dan protein whey merupakan komponen utama yang terkandung dalam susu tinggi protein. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ada tidaknya whey protein terhadap kadar eritrosit pada tikus yang direnangkan sampai kelelahan. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan bentuk desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah randomized post-test only controlled group design, sampel penelitian dibagi menjadi 4 kelompok, kelompok kontrol (n= 5), kelompok 1 aktivitas renang (n= 4), kelompok 2 aktivitas renang + whey protein 2,05 g/kgBB (n= 5), dan kelompok 3 aktivitas renang + whey protein 4,1 g/kgBB (n= 5). Perlakuan kelelahan (renang sampai lelah) dengan whey protein diberikan selama 14 hari setelah perlakuan renang. Pengambilan dan pemeriksaan eritrosit pada hari ke 15. Analisis hasil menggunakan uji ANOVA dan uji LSD dengan SPSS 16. Hasil penelitian rerata jumlah eritrosit 9,36 jt/mm3, 7,31 jt/mm3, 7,84 jt/mm3, 9,23 jt/mm3 (kelompok K, perlakuan 1, 2, 3). Hasil uji ANOVA p <0,000. Hasil uji LSD whey protein 4,1 g/kgBB p <0,000. Simpulan whey protein 4,1 g/kgBB berpengaruh paling signifikan terhadap peningkatan jumlah eritrosit darah.
CITATION STYLE
Mohsin, A., & Setiowati, A. (2021). PENGARUH PEMBERIAN WHEY PROTEIN TERHADAP KADAR ERITROSIT PADA TIKUS YANG DIRENANGKAN SAMPAI KELELAHAN. Journal of Sport Science and Fitness, 7(1), 44–50. https://doi.org/10.15294/jssf.v7i1.44762
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.