Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan prevalensi stunting di Indonesia sebesar 30,8% walaupun sudah turun di tahun 2019 menjadi 27,67% akan tetapi masih memerlukan perhatian yang serius baik dari pemerintah maupun seluruh anggota masyarakat. Posyandu dan puskesmas merupakan garda terdepan dalam upaya pengendalian stunting. Kader Kesehatan adalah mitra bidan dalam pelaksanaan deteksi dini pertumbuhan balita di posyandu dan merupakan enumerator utama dalam pengambilan data Panjang/ tinggi badan, realitanya banyak kader yang belum memiliki pengetahuan baik tentang stunting dan keterampilan yang baik dalam pengukuran Panjang atau tinggi badan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang stunting dan keterampilan kader dalam melakukan pengukuran Panjang atau tinggi badan balita dengan tepat. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada 2 posyandu di Karangkajen, Brontokusuman, Mergangsan, Yogyakarta. Kegiatan utama yang dilaksanakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah pelatihan penguatan pengetahuan tentang stunting, pelatihan validasi alat, penggunaan alat dan interpretasi hasil pengukuran Panjang/tinggi badan. Kegiatan dilaksanakan 3 kali pertemuan meliputi kegiatan pelatihan 2 kali pertemuan dan 1 kali pertemuan untuk evaluasi. Kegiatan pengabdian masyarakat terlaksana bulan Juni–Agustus 2020. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan praktik kader dalam melakukan pengukuran Panjang/tinggi badan pada balita.
CITATION STYLE
Rohmah, F. N., & Siti Arifah. (2021). OPTIMALISASI PERAN KADER KESEHATAN DALAM DETEKSI DINI STUNTING. BEMAS: Jurnal Bermasyarakat, 1(2), 95–102. https://doi.org/10.37373/bemas.v1i2.88
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.