Artikel ini membahas konsep memayu hayuning bawana pada puisi-puisi karya Sapardi Djoko Damono. Konsep memayu hayuning bawana merupakan salah satu konsep ajaran mistik Jawa yang bertujuan membangun keseimbangan, kesadaran, dan kelestarian alam. Konsep ini dapat juga dimaknai sebagai rahmatan lil alamin, yakni menjadikan manusia bermanfaat bagi sesama dan alam. Konsep ini juga bertujuan mencapai keselarasan mikrokosmos dan makrokosmos, yakni keselarasan hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan alam. Teori yang digunakan pada pembahasan ini adalah teori hermeneutika Paul Ricoeur dengan memfokuskan pada pembahasan kode-kode simbolik yang terkait dengan kerangka konsep memayu hayuning bawana. Tahapan-tahapan dalam menganalisis puisi ini diawali dengan objektifikasi struktur teks, mengklasifikasi kode-kode simbolik, menafsirkan kode-kode simbolik, memaknai teks sesuai kerangka konsep mistik Jawa, dan mengaitkan teks yang memiliki relasi dengan teks yang lain. Dengan demikian, hasil penelitian ini dapat menunjukkan konsep memayu hayuning bawana dalam puisi-puisi Sapardi Djoko Damono sebagai bentuk ideologi yang digunakan penyair dalam merepresentasikan gagasan dalam bentuk puisi. Kata Kunci: konsep memayu hayuning bawana, hermeneutika, puisi, stilistika
CITATION STYLE
Isnaini, H. (2021). KONSEP MEMAYU HAYUNING BAWANA: ANALISIS HERMENEUTIKA PADA PUISI-PUISI SAPARDI DJOKO DAMONO. LITERASI: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia Dan Daerah, 11(1). https://doi.org/10.23969/literasi.v11i1.2849
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.