Ultras saat ini menjadi bentuk subkultur suporter sepakbola yang sangat populer. Keberadaan media baru membuat subkultur ultras mampu meresap secaradinamis dan banyak diikuti oleh kaum muda. Setelah keberadaanya sempat meredupkarena citra negatif yang lekat dengan kekerasan dan kriminalitas, belakangan Ultraskembali mengalami penguatan dan semakin berkembang secara luas termasuk diIndonesia. Melalui kasus Brigata Curva Sud, studi ini membahas bagaimana mediabaru memiliki peran penting dalam tren perkembangan subkultur Ultras termasukdalam proses terjadinya reproduksi identitas ultras yang ‘baru’. Secara umumberbagai kajian-kajian yang ada tentang ultras hingga saat ini cenderung berkutatpada ulasan keterkaitannya dengan kekerasan maupun politik dan gerakan sosial.Berbeda dengan kajian-kajian tersebut, penelitian ini justru berupaya menawarkansudut pandang baru terhadap subkultur ultras dengan melihat bagaimana relasinyadengan media baru. Penelitian ini menunjukkan bahwa tren subkultur ultras dikalangan pemuda kota terjadi karena peranan media baru dalam prosespenyebarluasan subkultur sekaligus memfasilitasi pula proses reproduksi identitasultras. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknikpengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan studidokumen.
CITATION STYLE
Prasetiyo, A. (2020). SUBKULTUR ULTRAS: IDENTITAS KAUM MUDA DAN PERAN MEDIA BARU (STUDI KASUS PADA KELOMPOK ULTRAS BRIGATA CURVA SUD). DIMENSIA: Jurnal Kajian Sosiologi, 7(2), 83–102. https://doi.org/10.21831/dimensia.v7i2.32652
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.