Usaha tani padi merupakan salah satu bidang usaha yang strategis di Indonesia seiring dengan laju pertumbuhan penduduk. Mandat sektor pertanian mewujudkan swasembada pangan menghadapi tantangan yang kompleks seperti dampak fenomena alam, keterbatasan lahan dan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). Sejauh ini program Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu mempunyai peran pro aktif dalam mengendalikan hama dan penyakit, sehingga dapat meningkatkan ekonomi petani padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1). Perbedaan pendapatan bersih usahatani padi SLPHT dengan non SLPHT, Pengaruh sarana produksi (berupa biaya benih, pupuk, pestisida) dan tenaga kerja terhadappendapatan petani padi SLPHT dan non SLPHT serta tingkat kelayakan usahatani padi pada petani SLPHT dan non SLPHT. Metode penelitian ini adalah survey dengan analisis diskriftif. Pengambilan sample dengan metode sensus untuk petani SLPHT dan stratified random sampling untuk petani non SLPHT berdasarkan luas kepemilikan lahan, sehingga diperoleh jumlah responden sebanyak 25 orang petani SLPHT dan 31 orang petani non SLPHT. Analisis data menggunakan uji t, analisis regresi linier berganda dan analisis Return Cost Revenue (RCR) serta Break Event Point (BEP) antara lain BEPPK, BEPQ, BEPRp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; Terdapat perbedaan pendapatan bersih antara usahatani padi SLPHT dengan Non SLPHT; Secara simultan sarana produksi (berupa benih, pupuk, pestisida) dan tenaga kerja berpengaruh terhadap pendapatan usahatani padi SLPHT dan Non SLPHT.
CITATION STYLE
Suwali, S., & Mukti, F. A. (2021). STUDI KOMPARATIF ANALISA PENDAPATAN USAHATANI PADI (Oryza sativa L) SEKOLAH LAPANG PENGENDALIAN HAMA TERPADU (SLPHT) DAN NON SLPHT. Perwira Journal of Science & Engineering, 1(1), 69–85. https://doi.org/10.54199/pjse.v1i1.24
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.