Hakikat manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup, akan ada banyak sekali kemungkinan-kemungkinan untuk menghadapi kerugian yang disebut dengan resiko.Resiko tersebut juga dirasakan oleh karyawan-karyawan yang bekerja di suatu perusahaan atau lembaga tertentu, terlebih ketika mereka sudah memasuki usia tua. Oleh karena itu,perlu adanya program yang dapat dimanfaatkan untuk jaminan kesejahteraan karyawan dihari tua, salah satunya adalah asuransi dana pensiun. Namun ada kalanya peserta keluar dari asuransi dana pensiun sebelum memasuki masa pensiun normal yang disebabkan oleh faktor lain, misalnya peserta meninggal dunia, cacat permanen dan pensiun awal (multiple decrement). Hal tersebut mengakibatkan pembayaran premi yang harus dibayarkan peserta berbeda dengan pembayaran premi pada saat pensiun normal.Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan besarnya premi pensiun yaitu metode aggregate cost. Metode aggregate cost merupakan metode perhitungan premi yang dipengaruhi oleh besarnya gaji serta tingkat kenaikan gaji peserta asuransi selama bekerja. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui untuk peserta laki-laki dan perempuan dengan besar gaji, tingkat kenaikan gaji dan usia masuk yang sama, diperoleh bahwa premi yang harus dibayar oleh peserta laki-laki lebih besar daripada premi yang harus dibayarkan oleh peserta perempuan. Hal ini dipengaruhi anuitas awal seumur hidup untuk peserta laki-laki lebih kecil daripada peserta perempuan. Katakunci: asumsi seragam, metode aggregate cost, multiple decrement, premi pensiun.
CITATION STYLE
Aprijon, A. (2020). Premi Asuransi Dana Pensiun Dengan Asumsi Seragam Untuk Kasus Multiple Decrement Menggunakan Metode Aggregate Cost. Jurnal Sains, Teknologi Dan Industri, 17(2), 86. https://doi.org/10.24014/sitekin.v17i2.10306
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.