Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pendidikan agama di Sekolah Luar Biasa Negeri Pareare pada jenjang sekolah dasar dengan jenis layanan tuna Rungu dan tuna grahita. Pada pelaksanaannya, pendidikan disesuaikan dengan kurikulum sekolah dasar pada umumnya hanya materi pelajarannya yang sedikit dikurangi disesuaikan dengan kemampuan anak didik seperti pembelajaran surat-surat pendek seperti surat al-ikhlas, anak tuna rungu cukup diajarkan tulisannya saja sedangkan pada anak tuna grahita cukup diketahui cara membacanya meskipun juga ada yang dapat menghafalkannya. Guru dalam menyampaikan pembelajaran secara umum kepada murid, metode yang sering digunakan adalah metode ceramah dan metode demostrasi, hanya pada anak tuna rungu dibarengi dengan metode oral, metode membaca ujaran, metode isyarat dan komunikasi total, sedangkan untuk anak media pembelajaran tambahan yang digunakan dalam menerapkan pelajaran adalah metode drill dan metode pembelajaran yang diindividualisasikan. Media pembelajaran yang sering digunakan oleh guru pada anak tuna rungu adalah media visual seperti gambar diam, obyek nyata atau bentuk langsung dari suatu benda, sedangkan media pembelajaran pada anak tuna grahita tidak jauh berbeda dengan anak umum lainnya, hanya saja disesuaikan dengan kebutuhan untuk melatih kemampuan murid, contohnya puzzle, atau alat latihan untuk mengurus diri sendiri seperti memasang kancing. Pengamatan : pembelajaran guru dilakukan untuk mengetahui sejauh mana efektivitasnya dalam menyampaikan materi pelajaran sehingga dapat merubah pemahaman anak didik atau ada perubahan pola tingkah laku anak didik setelah guru menyampaikan pembelajaran dengan : tertentu, dari hasil pengamatan tersebut ada motivasi anak didik untuk tetap mengikuti pelajaran.
CITATION STYLE
Abubakar, A. (2016). PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA PADASEKOLAH NEGERI PAREPARE. Al-Qalam, 19(2), 313. https://doi.org/10.31969/alq.v19i2.157
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.