Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang lebih konkrit tentang efikasi diri remaja perempuan dengan fobia spesifik. Subjek penelitian ini adalah 3 orang remaja putri berusia 12-21 tahun dengan fobia spesifik. Hasil analisis menunjukkan bahwa gambaran efikasi remaja putri dengan fobia memiliki karakteristik yang bervariasi. Partisipan PAS dan NNA memiliki karakteristik efikasi diri hampir serupa yaitu memandang ketakutannya sebagai hal yang mengancam, tidak memiliki dorongan untuk berani menghadapi ketakutannya, tidak berdaya untuk mengontrol ketakutannya dan memerlukan bantuan orang lain, tidak memiliki dorongan untuk berani menghadapi ketakutannya, dan memilih membiarkan ketakutannya tetap ada. Partisipan PAS pernah memiliki pengalaman berhasil menghadapi ketakutannya namun tidak memengaruhi keberaniannya menghadapi ketakutannya. Keluarga khususnya ibu selalu membantu PAS untuk menghindari laba-laba, sehingga efikasi diri yang dimiliki PAS tidak mengalami perubahan. Efikasi diri dikembangkan oleh NNA, karena ia kurang memiliki pengalaman berhasil menghadapi ular. Selama ini NNA tidak banyak menceritakan ketakutannya kepada orang lain, karena khawatir respon orang lain. Partisipan MAD memiliki karakteristik efikasi diri yang berbeda. Partisipan MAD menanamkan usaha yang kuat saat menghadapi ketakutannya. MAD merasa lega setelah dapat menghadapi objek yang ditakutinya. MAD merasa telah mampu menghadapi ketakutan dengan cara menenangkan diri. MAD merasa selama ini lingkungan menuntutnya untuk berhadapan dengan ketakutan. Selain itu penilaian masyarakat juga memengaruhi MAD untuk memiliki efikasi diri.
CITATION STYLE
Arfian, M. Y., & Sriningsih, S. (2015). EFIKASI DIRI REMAJA PUTRI DENGAN FOBIA SPESIFIK. Insight: Jurnal Ilmiah Psikologi, 17(2), 141. https://doi.org/10.26486/psikologi.v17i2.692
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.