Program Rujuk Balik (PRB) merupakan program yang berpotensi memberi banyak manfaat bagi peserta BPJS Kesehatan yang menderita penyakit kronis. Kajian ini bertujuan mengkaji proses pelaksanaan PRB Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Data diperoleh dengan panduan wawancara terstruktur yang ditanyakan kepada manajemen BPJS Kesehatan, penanggung jawab PRB di Puskesmas dan Rumah Sakit serta penanggung jawab apotek yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Identifikasi kendala proses pelaksanaan PRB menggunakan pendekatan sistem, sedangkan pendekatan Root Cause Analysis digunakan untuk mencari penyebab yang mendasarinya. Hasil penelitian menengarai masalah utama pelaksanaan PRB adalah 1) ketersediaan obat PRB di Puskesmas terbatas, 2) penumpukan pasien di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) sehingga waktu tunggu memanjang, 3) notifikasi status pasien “potensi PRB†pada program VCLAIM di FKRTL cenderung diabaikan, 4) rendahnya kepatuhan tenaga medis di FKRTL dalam melengkapi form rujuk balik, dan 5) sosialisasi mekanisme PRB kepada masyarakat masih kurang. Penyebab dasar timbulnya masalah ini adalah tidak adanya metode evaluasi dan sumber daya manusia dari BPJS yang secara khusus melakukan proses pengawasan dan evaluasi berkala. Direkomendasikan kepada BPJS agar menugaskan staf khusus untuk memantau PRB secara berkesinambungan dan menyeluruh, serta bersama kolegium profesional kedokteran untuk segera menyusun standar ketentuan pasien stabil setiap penyakit yang termasuk dalam PRB.
CITATION STYLE
Paramita, A., Andarwati, P., & Kristiana, L. (2019). Upaya Kendali Mutu dan Biaya Program Rujuk Balik Menggunakan Pendekatan Root Cause Analysis. Journal of Health Science and Prevention, 3(2), 68–78. https://doi.org/10.29080/jhsp.v3i2.214
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.