Internet kini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat Indonesia. Selama ini Internet hanya digunakan untuk bertukar informasi melalui email dan chatting, serta untuk mencari informasi menggunakan mesin pencari Google. Salah satu bentuk perkembangan teknologi dan informasi saat ini dapat dirasakan dengan hadirnya berbagai media sosial seperti Instagram, Twitter, Facebook, WhatsApp, dan Telegram. Kehadiran media sosial saat ini memberikan dampak dan manfaat tidak langsung bagi masyarakat baik dari sudut pandang positif maupun negatif. Dampak negatif media sosial antara lain penyebaran berita bohong dan ujaran kebencian. Tujuan penyebaran berita palsu bermacam-macam, namun umumnya berita palsu disebarkan di media sosial sebagai lelucon atau sekedar iseng untuk meremehkan pesaing (black campaign). Mulai dari periklanan melalui penipuan, provokasi, propaganda, atau pembentukan opini publik, hingga upaya yang ditargetkan untuk menutupi kesalahan tertentu. Dengan bersikap waspada, mengaitkannya dengan kehidupan sosial diantara kita, serta mengkategorikan dan memilih konten media sosial yang dapat diterima dan konten media sosial yang sebaiknya ditolak, kita akan dapat memfilter konten media sosial. Dan dengan penguatan kepemimpinan keagamaan melalui Kementerian Agama, kita dapat memperkuat moderasi beragama.
CITATION STYLE
Arsana, I. N. A., Purnawati, N. W., & Handoko, H. (2023). SIKAP MODERASI BERAGAMA DALAM MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL. Widya Katambung, 14(2), 132–138. https://doi.org/10.33363/wk.v14i2.1124
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.