Pemeriksaan laboratorium terdiri dari tiga tahap yaitu pra analitik, analitik, dan pasca analitik. Kesalahan terbesar terjadi pada tahap pra analitik yaitu sekitar 61%. Homogenisasi termasuk tahap pra analitik adalah proses pencampuran antara darah dengan antikoagulan yang masuk dalam tahapan pra-analitik. Homogenisasi memiliki dua cara yaitu manual dan otomatis. Homogenisasi yang tidak adekuat dapat menyebabkan adanya bekuan maupun pecahnya sel eritrosit/lisis serta pengkerutan sel eritrosit dan hal tersebut dapat menimbulkan nilai hematokrit yang rendah palsu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis perbedaan nilai hematokrit dengan homogenisasi metode inversi 2, 4, dan 10 kali. Jenis penelitianyaitu observational analitik. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni - Agustus 2021 di Laboratorium Klinik Universitas Muhammadiyah Palangkaraya. Sampel penelitian yaitu sebanyak 9 darah EDTA berasal dari 9 orang sesuai kriteria inklusi. Semua sampel dilakukan pemeriksaan hematokrit menggunakan Hematology Analyzer Sysmex XP-300. Hasil penelitian diperoleh rerata nilai hematokrit pada homogenisasi inversi 2 kali sebesar 38,40%, homogenisasi 4 kali sebesar 38,78%, dan homogenisasi 10 kali sebesar 39,14%. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu tidak terdapat pengaruh yang bermakna teknik homogenisasi inversi 2, 4, dan 10 kali terhadap nilai hematokrit (p=0,584 > 0,05)
CITATION STYLE
Fadillah, N., Afriansyah, M. A., Sukeksi, A., & Santosa, B. (2023). Efek Homogenisasi Spesimen Darah Metode Inversi Terhadap Nilai Hematokrit. Jurnal Analis Kesehatan, 12(1), 52. https://doi.org/10.26630/jak.v12i1.3714
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.