Misi Rekonsiliasi dalam Konteks Kemajemukan Agama di Indonesia: Analisis Naratif Yohanes 20:19-23 dan Implikasi Misiologisnya

  • Sopacuaperu E
N/ACitations
Citations of this article
32Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Tulisan ini merupakan upaya untuk menelusuri kembali jejak-jejak awal pengutusan gereja yang terepresentasi melalui pengutusan para murid pada saat Yesus menampakkan diri kepada para murid dalam kisah Yohanes 20:19-23. Kajian ini bertujuan untuk menemukan gambaran orientasi pengutusan Gereja dan relevansinya dalam konteks kemajemukan di Indonesia. Kajian terhadap cerita penampakan diri Yesus kepada murid-murid dilakukan melalui pendekatan naratif dan berfokus pada unsur-unsur narasi seperti latar, tokoh dan penokohan, alur maupun aspek kontras yang muncul di dalam cerita. Selain itu, teks Yoh. 20:19-23 dianalisis menggunakan perspektif tahapan rekonsiliasi yang dikembangkan oleh Robert J. Schreiter. Studi ini menunjukkan bahwa berdasarkan kisah Yoh. 20:19-20 misi pengutusan gereja dapat dikembangkan dari misi tradisional ke misi rekonsiliasi. Pengutusan gereja bukan hanya dengan misi tradisional, seperti kristenisasi, melainkan pengutusan untuk misi rekonsiliasi dan perdamaian di dunia. Pengutusan gereja dengan misi rekonsiliasi dan perdamaian inilah yang penting dan harus dijalankan dalam konteks kemajemukan agama di Indonesia.

Cite

CITATION STYLE

APA

Sopacuaperu, E. J. (2020). Misi Rekonsiliasi dalam Konteks Kemajemukan Agama di Indonesia: Analisis Naratif Yohanes 20:19-23 dan Implikasi Misiologisnya. KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi, 6(1), 64–84. https://doi.org/10.37196/kenosis.v6i1.85

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free