Kebiasaan merokok menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Hasil survei Riskesdas pada tahun 2018, prevalensi perokok di Indonesia selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Selain itu, beredar anggapan dikalangan para pekerja berat khususnya pekerja buruh batako di Desa Wringinputih tentang merokok dapat memberikan energi meskipun tanpa makan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan kebiasaan merokok dengan frekuensi makan dan tingkat konsumsi energi pada buruh batako. Penelitian ini termasuk dalam penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Desa Wringinputih Kecamatan Muncar. Jumlah subjek dalam penelitian ini sebanyak 42 orang. Peenelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel secara acak sederhana (Simple Random Sampling) menggunakan teknik undian (lottery technique). Data Kebiasaan merokok dan frekuensi makan diperoleh menggunakan kuesioner, sedangkan data tingkat konsumsi energi diperoleh dari wawancara Recall 24 jam yang kemudia dibandingkan dengan AKG. Analisis data yang digunakan yaitu uji Chi-Square. Hasil analisis menujukkan ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan merokok dengan frekuensi makan dan tingkat konsumsi energi pada buruh batako (p-value=0,028 dan p-value= 0,001). Kesimpulan pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kebiasaan merokok dengan frekuensi makan dan tingkat konsumsi energi.
CITATION STYLE
Huriyati, N. A., & Amareta, D. I. (2020). Kebiasaan Merokok Menurunkan Nafsu Makan Buruh Batako. Jurnal Kesehatan, 8(1), 55–62. https://doi.org/10.25047/j-kes.v8i1.64
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.