Abstrak Suplemen merupakan produk kesehatan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan kesehatan tubuh. Dengan mayoritas bentuk sediaan berupa tablet atau serbuk, suplemen mengandung berbagai macam bahan aktif obat, seperti salah satu contohnya adalah kafein. Pada tahun 2004, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan surat keputusan HK.00.05.23.3644 yang menjelaskan tentang ketentuan pokok pengawasan suplemen makanan. Dalam keputusan tersebut, disebutkan bahwa batas maksimum konsumsi kafein adalah 150mg/hari, dan apabila dikonsumsi lebih dari 150mg/hari dapat menimbulkan efek samping. Pada penelitian ini, dilakukan studi eksperimental dengan tujuan pengembangan dan validasi metode analisis secara spektrofotometri UV-Vis menggunakan metode derivatif, untuk menganalisis kafein dalam suplemen. Pada penelitian ini, dilakukan optimasi pelarut dengan 4 kategori pemilihan pelarut dan yang terpilih adalah metanol dengan campuran asam sitrat kemudian dilakukan dengan menggunakan metode derivatif dengan plot dA/dλ dengan menggunakan panjang gelombang maksimum 239 nm, karena pada analisis ini terjadi pergeseran panjang gelombang yang sebenernya. Untuk membuktikan validitas dari metode, digunakan parameter selektivas, linearitas, presisi dan akurasi. Setelah dinyatakan validitasnya, dilakukan penetapan kadar kafein dalam suplemen. Hasil penelitian dari analisis kafein dengan spektrofotometer UV-Vis menggunakan metode derivatif menunjukkan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,988; koefisien regresi linear (r) sebesar 0,976 dengan p-value 0,0000546; batas deteksi 4,5 ppm; batas kuantifikasi 13,6 ppm; dan derajat penyimpangan sebesar 3,750%; dengan akurasi perolehan kembali sebesar 97,443%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa metode yang digunakan telah valid. Metode ini dapat digunakan dalam analisis kafein. Abstract Supplements are health products that are consumed to meet the body's health needs. Usually shaped in dosage tablets or powder forms, it contains active ingredients, such as caffeine. In 2004, POM issued a decree of No. HK.00.05.23.3644 concerning 'Basic Provisions for Supervision of Food Supplements.' This decision states that the maximum limit of daily caffeine intake is 150 mg/day, and more than 150 mg/day consumption could cause side effects. In this study, an experimental study was conducted to validate and develop the analysis of the method using UV-Vis spectrophotometry using the derivative method to analyze the caffeine in supplements. In this research, optimization of solvent from four categories has been done, and methanol was selected as the solvent with the mixture of citric acid, and then carried out using a derivative method with dA/d by using a maximum wavelength of 239 nm because in this analysis there was a wavelength shift. The parameters for selectivity, linearity, precision, and accuracy were utilized to prove the validity of the method. After the validity was declared, the determination of caffeine content in the supplement was performed. The result from caffeine analysis with spectrophotometry UV-Vis with derivatives method show a result of coefficient of determination (R2) 0.988; coefficient of correlation (r) 0.976 with p-value 5,46 x 10^-5; limit of detection 4,5ppm; limit of quantification 13,6ppm; and degree of deviation 3.750% with an accuracy of 97.443%. These results conclude that the method was valid. This method can be used for caffeine analysis.
CITATION STYLE
Maghfiroh, D., Monica, E., & Afthoni, M. H. (2022). PENGEMBANGAN DAN VALIDASI METODE SPEKTROFOTOMETRI UV VIS METODE DERIVATIF UNTUK ANALISIS KAFEIN DALAM SUPLEMEN. Sainsbertek Jurnal Ilmiah Sains & Teknologi, 2(2), 67–77. https://doi.org/10.33479/sb.v2i2.151
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.