Vitamin D adalah hormon sekosteroid terutama diproduksi di kulit setelah paparan sinar matahari dan terutama dikenal karena perannya dalam kesehatan tulang dan mineralisasi. Banyak proses fisiologis dan metabolisme bergantung pada Vitamin D sebagai elemen penting salah satunya dalam proses metabolisme pada Wanita dalam masa subur Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis peran kecukupan Vitamin D pada siklus Menstruasi Wanita usia subur. systematic review. Systematic review adalah metode yang menggunakan bukti berbasis bukti sebelumnya melalui tinjuan, evaluasi, evaluasi terstruktur, klasifikasi dan kategorisasi. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa: Vitamin D dikategorikan sebagai kortikosteroid 33 yang memodulasi banyak proses reproduksi yang menguntungkan, seperti pengaturan siklus menstruasi dan pengaturan hormon seks. a memiliki beberapa reseptor di inti jaringan organ tubuh, salah satunya di sistem hipotalamus-hipofisis ovarium; karenanya, itu berdampak pada siklus menstruasi, Vitamin D juga memiliki efek yang signifikan terhadap kerja insulin, yang berdampak pada keberadaan reseptor VDR di sel pankreas yang mengikat kalsitriol dan merangsang sekresi insulin dan juga berpartisipasi dalam metabolisme kalsium. Kalsium dan Vitamin D dapat mempengaruhi terjadinya PMS melalui hubungannya dengan estrogen endogen.
CITATION STYLE
Jeser, T. A., Syahputri, A., Rosdiana, S. D., Arifiyani, A. P., & Kamolie, G. E. (2023). Peran Kecukupan Kadar Vitamin D pada Siklus Menstruasi Wanita Usia Subur. Jurnal Ners, 7(1), 333–337. https://doi.org/10.31004/jn.v7i1.13390
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.