Siswa Kristen merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam dinamika pendidikan karena mereka memiliki tanggung jawab untuk menjadi terang dan garam dunia. Tetapi dengan kebijakan Pemerintah terkait pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas justru ditemukan beberapa realitas terkait penurunan karakter siswa terutama di SDN Kepatihan dimana diketahui banyak siswa kristen yang kurang disiplin melaksanakan protokol Kesehatan, tiba di sekolah tidak sesuai waktu, tidak menaati aturan seragam sekolah, membuang sampah tidak pada tempatnya, kurang hormat dengan guru, susah diatur, dan beberapa masalah lainnya. Kenyataan tersebut menjadi suatu hal yang urgen atau butuh penanganan secara cepat terutama untuk guru pendidikan Agama Kristen dan Budi pekerti untuk kembali lagi menginternalisasi etika Kristen sebagai ciri-ciri anak Tuhan. Untuk itu dilakukan penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggali beberapa sumber yang dilihat relevan dan dikonfirmasikan ke lapangan sehingga menghasilkan temuan yang kontekstual. Dimana didapatkan bahwa guru PAK secara kontekstual secara urgensi menginternalisasi nilai-nilai etika Kristen yang berfokus pada penanaman kasih, kedisiplinan, kejujuran dan perkataan yang baik. Adapun strategi internalisasi pendidikan etika Kristen dengan mengacu Syema Israel yang diajarkan dalam ulangan 6:4-9 diantaranya: mengajarkan dengan keteladanan hidup, mengajar dengan berulang-ulang / pembiasaan dan pembetulan
CITATION STYLE
Iccen, I., Wahyuni, S., & Prajnamitra, T. (2022). Urgensi Internalisasi Etika Kristen Pada Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Pada Masa Pandemi di Sekolah Dasar. EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN, 4(5), 6576–6587. https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i5.3048
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.