Terigu hingga saat ini masih menjadi bahan baku utama industry pangan terutama untuk produk mi dan bakeri serta banyak digunakan oleh masyarakat dalam pengoalahan berbagai menu makanan sehari-hari. Namun demikian, kebutuhan terigu nasional masih dipenuhi dari impor. Kondisi geopolitik, perubahan iklim, dan ketahan pangan menjadi pertimbangan perlunya substitusi terigu dengan memanfaatkan sumber karbohidrat lokal. Permasalahannya dari perspektif penganekaragaman produk adalah apakah tepung yang berasal dari bahan lokal tersebut dapat diolah menjadi produk berbahan baku terigu. Berdasarkan kajian, kemampuan tepung sorgum untuk diolah menjadi berbagai produk berbahan terigu sudah banyak diteliti. Kelemahan tepung sorgum yang tidak memiliki gluten dapat disiasati melalui teknik formulasi dengan sumber protein lain, pati ataupun hidrokoloid. Rekomendasi yang dapat disampaikan adalah 1) Tepung sorgum dapat mensubstitusi terigu dari aspek pengembangan produk olahan, dengan dukungan teknologi penanganan bahan baku untuk meningkatkan mutu serta keamanan pangan dan juga teknologi pengolahan produknya; 2) Produk olahan sorgum perlu dipromosikan secara luas dan intensif kepada masyarakat dalam upaya menguatkan pasar. Promosi dapat dilakukan oleh Pemda setempat daerah sentra produksi secara lokal ataupun nasional; 3) Fungsi kesehatan sorgum dapat diangkat sebagai nilai lebih produk olahan sorgum dalam rangka promosi produk olahan sorgum.
CITATION STYLE
Mulyawanti, I., Dewandari, K. T., & Syamsuri, P. (2023). The Potential Of Sorghum for Wheat Substitution in Diversification Perspective Of Processed Products. Jurnal Analis Kebijakan, 6(2), 115–123. https://doi.org/10.37145/jak.v6i2.553
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.