Perpindahan moda merupakan simpul yang menghubungkan berbagai transportasi umum dan menjadi sebuah jaringan. Jika perpindahan di antara moda transportasi tersebut dapat dibuat menjadi lebih mudah, lebih cepat, dan lebih nyaman, maka integrasi dan fleksibilitas dari jaringan secara keseluruhan akan meningkat dengan pesat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah penumpang KRL Stasiun Kota Bogor dan kebutuhan fasilitas integrasi moda. Menganalisis tingkat kesediaan, kepuasan dan kepentingan menurut persepsi penumpang angkutan terhadap fasilitas integrasi yang ada di Stasiun Kota Bogor. Mendapatkan jenis atau tipe fasilitas integrasi moda yang dibutuhkan di Kawasan Stasiun Kota Bogor. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif-verifikatif. Hasil penelitian ini adalah Stasiun Kota Bogor setiap harinya melayani + 51.675 penumpang komuter dengan tujuan sekitar Jakarta dan sebaliknya. Berdasarkan aspek kepuasan dilihat dari kesediaan responden dalam mengisi kuisioner maka didapatkan bahwa tingkat kepuasan yang terendah berada dalam aspek penyediaan infrastruktur pejalan kaki dan jalur sepeda. Aspek kepentingan dinilai sangat penting, untuk Jalan Kapten Muslihat direkomendasikan dengan penyeberangan tak sebidang (JPO), untuk Jalan Mayor Oking dan Jalan Paledang direkomendasikan dengan zebra cross dengan lapak tunggu.
CITATION STYLE
Malik, A., Murtejo, T., & Alimuddin, A. (2022). Analisis Kebutuhan Fasilitas Integrasi Moda Krl Stasiun di Kawasan Kota Bogor. Jurnal Civronlit Unbari, 7(1), 15. https://doi.org/10.33087/civronlit.v7i1.94
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.