Bahagia di Usia Tua : Sejahtera Fisik dan Psikologis

Abstract

Keberhasilan pembangunan nasional dalam bidang kesehatan di Indonesia terlihat dari meningkatnya jumlah angka harapan hidup lansia. Meningkatnya harapan hidup ini harus diikuti dengan peningkatan kesejahteraan, tidak hanya secara fisik, namun juga psikis. Kesehatan fisik dan psikis memiliki kaitan yang erat, sehingga peningkatan keduanya harus dilakukan secara seimbang. Pada masa pandemi ini, kesejahteraan psikis harus semakin diperhatikan khususnya pada lansia, karena semakin banyaknya keterbatasan yang dirasakan lansia. Keterbatasan yang paling dirasakan adalah keterbatasan mobilisasi, harus tinggal di rumah, sehingga berpotensi menimbulkan rasa kesepian. Oleh karena itu kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para lansia di komunitas gereja tentang pentingnya kesehatan psikologis, serta cara-cara untuk meningkatkannya melalui kegiatan sehari-hari di rumah, khususnya dalam situasi pandemi. Kegiatan ini menggunakan pendekatan psikoedukasi berupa pemberian ceramah dan diskusi kelompok yang dilakukan secara daring selama 2,5 jam. Pada awal pertemuan lansia diajak untuk berdiskusi tentang mitos-mitos yang diyakini tentang lansia. Setelah itu disampaikan materi berupa fakta-fakta tentang lansia, sehingga lansia memahami mitos dan fakta tentang lansia. Lansia juga diajak berdiskusi tentang pengalaman dan cara mengatasi permasalahan yang muncul selama pandemi ini. Diskusi diarahkan untuk mengajarkan lansia cara meningkatkan kesejahteraan fisik dan psikologis selama pandemi. Evaluasi terhadap kegiatan ini menunjukkan bahwa setelah mengikuti kegiatan ini para lansia merasa lebih memahami pentingnya kesehatan fisik dan psikologis, serta semakin mengetahui cara-cara meningkatkannya dengan sederhana melalui kegiatan sehari-hari. Para lansia juga menemukan bahwa bersyukur adalah kunci utama untuk menemukan kebahagiaan di saat pandemi ini.