Beberapa pengamat melihat gejala hijrah sebagai manifestasi corak keagamaan konservatif dan fundamentalis yang dikhawatirkan membawa agenda terselubung berupa ideologi Islam politik. Artikel ini berargumen bahwa fenomena hijrah merupakan ekspresi keagamaan kultural, yang bergerak ke wilayah budaya populer dan Islam tengahan. Secara historis, kelahiran wacana hijrah punya pertautan dengan kelompok islamisme fundamentalis yang menjadikan hijrah sebagai doktrin kunci perjuangan ideologi Islam. Namun komunitas hijrah kontemporer bertransformasi bersamaan dengan arus modernisasi dan globalisasi, memudarnya daya tarik islamisme dan organisasi keagamaan mainstream. Gerakan hijrah dengan menggunakan media sosial, mampu membingkai dan merebut makna baru hijrah sebagai upaya transformasi diri dari kehidupan yang kurang islami menjadi lebih islami atau sebagai pertaubatan diri. Gerakan hijrah juga mampu menyerap aspirasi populer di kalangan anak-anak muda perkotaan yang mengalami moral panic.
CITATION STYLE
Basri, M. R. (2023). Gejala Hijrah di Indonesia: Transformasi dari Islamisme Fundamentalis Menuju Islamisme Populer. MAARIF, 17(2), 31–51. https://doi.org/10.47651/mrf.v17i2.193
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.