Lansia cenderung mengalami masalah kesehatan yang disebabkan oleh penurunan fungsi tubuh akibat proses penuaan. Gangguan kesehatan yang paling banyak dialami oleh lansia adalah kemunduran sistem kardiovaskuler. Katup jantung menebal dan menjadi kaku, kemampuan jantung memompa darah menurun 1%pertahun, berkurangnya curah jantung, berkurangnya denyut jantung terhadap respon stress, kehilangan elastisitas pembuluh darah, tekanan darah meningkat akibat resistensi pembuluh darah perifer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam lansia terhadap perubahan tekanan darah pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Rappokalling. Desain penelitian yang digunakan yaitu pre-eksperimen dengan rancangan one group pre test-post test, dengan jumlah sampel sebanyak 14 orang. Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah non probability sampling. Intervensi yang diberikan yaitu senam lansia yang dilakukan selama 3 minggu dengan frekuensi 3 kali dalam seminggu berdurasi 15-30 menit. Data di uji dengan uji statistik Paired Sample Ttest. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pemberian senam lansia terhadap perubahan tekanan darah sistolik (p value 0,02) dan tekanan darah diastolik (p value 0,000) pada lansia hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Rappokalling sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh pemberian latihan senam lansia terhadap penurunan tekanan darah pada lansia hipertensi dan diharapkan latihan senam lansia secara rutin dapat menjadi terapi non farmakologi dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien lansia.
CITATION STYLE
Najihah, N., & Ramli, R. (2018). Senam Lansia Menurunkan Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi. Window of Health : Jurnal Kesehatan, 6–9. https://doi.org/10.33096/woh.v1i1.550
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.