Bambu dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif menjadi arang karbon dengan cara pengarangan. Penelitian ini menggunakan sistem pengarangan tipe retort tetapi menggunakan tungku drum ganda sebagai tempat pemanas dan pembakarannya. Tulisan ini bertujuan untuk mengukur optimasi proses kinerja alat pengarangan dan mengetahui kualitas arang bambu sebagai bahan bakar yang dihasilkan dengan sistem pengarangan retort tungku drum. Jenis bambu yang digunakan pada penelitian ini yaitu bambu betung (Dendrocalamus asper) dan bambu ater (Gigantochloa atter). Hasil pengukuran kinerja alat kemudian dianalisis secara deskriptif dengan membandingkan berdasarkan literatur dan hasil penelitian sebelumnya sedangkan kualitas arang dibandingkan dengan standar arang sebagai bahan bakar yaitu SNI 01-1683-1989; SNI 01-1682-1996; SNI 01-1506-1989 dan SNI 01-6235-2000. Hasil pengukuran kinerja alat menunjukkan suhu maksimal yang diperoleh adalah 590°C dengan waktu pemanasan 127 menit menghasilkan arang dengan warna hitam merata. Kualitas arang bambu betung dan ater yang diperoleh secara berturut-turut yaitu kadar air bambu betung dan ater 2,87% dan 3,49% (maks. 6-8%); kadar zat mudah menguap 14,64% dan 14,47% (maks. 10-30%); kadar abu 6,65% dan 5,71% (maks. 3-8%); kadar karbon terikat 78,71% dan 79,82% (min. 80%); dan rendemen 31,95% dan 29,14%. Kata
CITATION STYLE
Salim, R., Cahyana, B. T., Putra Prabawa, I. D. G., & Hamdi, S. (2019). Potensi Bambu Untuk Pemanfaatan Sebagai Bahan Bakar Arang Dengan Metode Pengarangan Retort Tungku Drum. Jurnal Riset Teknologi Industri, 13(2), 230. https://doi.org/10.26578/jrti.v13i2.5284
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.