RINGKASANTujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi kebutuhan petani dan dan menganalisis kendala dalam mengembangkan padi organik. Konsep dasar yang digunakan yaitu konsep perubahan sosial Talcott Parson yaitu sistem fungsional struktural yang dikenal dengan AGIL. Mengigunakan pendekatan kuantitatif yang didukung data kualitatif. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive di Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Jumlah responden diambil secara sensus (sampling jenuh) terhadap populasi petani padi aktif. Metode yang digunakan metode survey terhadap seluruh populasi yaitu petani padi organik sebanyak 60 petani aktif yang sedang menjalankan budidaya padi organik baik yang koversi maupun yang telah sertifikasi.Pelaksanaan penelitian Desember 2015-Maret 2016. Analisis data dilakukan secara diskriptif analitik kualitatif melalui pengelompokan pada tabel analisis (tabulating analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan petani untuk mengembangkan padi organikmeliputi : 1) modal : 2) keterampilan dan pengetahuan tentang teknologi organik: 2) sarana produksi organik secara lokal : 3) kepastian harga standar gabah organik yang memadai : 4) kelancaran pasar hasil : 5) sertifikasi organik atau pengakuan organik. Berdasarkan hasil penelitian disarankan ada intervensi atau kebijakan dari pihak pemerintah untuk meningkatkan penerapan sistem organik pada padi terutama dalam kepastian pasar dan ketentuan harga , mengingat tujuan penerapan padi organik adalah untuk rehabilitasi sumberdaya alam tanah dan lingkungannya.Kata Kunci: inovasi.
CITATION STYLE
ARTINI, W. (2017). KEBUTUHAN PETANI UNTUK PENGEMBANGAN USAHATANI PADI ORGANIK (Studi Kasus Terhadap Kelompok Petani Padi Organik di Kabupaten Kediri). Jurnal Agrinika : Jurnal Agroteknologi Dan Agribisnis, 1(1). https://doi.org/10.30737/agrinika.v1i1.303
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.