Polikultur tanaman di polibag merupakan salah satu teknologi pertanian perkotaan yang murah dan sederhana. Media tanam yang dapat digunakan adalah limbah rumah tangga seperti kompos kulit bawang merah. Metode ini memiliki manfaat yang besar bagi kesehatan lingkungan dan ketahanan pangan masyarakat perkotaan. Tujuan penelitian adalah mengetahui respon polikultur tanaman bawang merah dan sawi terhadap waktu pengomposan dan dosis kompos kulit bawang merah. Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Respati Indonesia pada bulan Februari sampai Agustus 2019. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan Rangcangan Acak Lengkap (RAK) Faktorial, yang terdiri atas faktor pertama yaitu dosis kompos limbah kulit bawang merah (P0= tanpa pemberian kompos limbah kulit bawang merah (kontrol), P2= dosis limbah kulit bawang merah 100 gr/polybag, P3= dosis limbah kulit bawang merah 150 gr/polibag, dan P4= dosis limbah kulit bawang merah 200 gr/polibag) dan faktor kedua yaitu waktu pengomposan (W1 = 24 jam dan W2 = 36 jam). Semua perlakukan diulang sebanyak 4 ulangan sehingga diperoleh 32 satuan percobaan. Paramater yang diamati meliputi tanaman cabai rawit (tinggi tanaman, bobot basah, dan bobot buah) serta tanaman sawi (tinggi tanaman, jumlah daun, dan bobot basah). Hasil penelitian menunjukkan pemberian kompos umur 36 jam sebanyak 100 gram/polibag pada tanaman cabai rawit dan sawi yang ditanam secara polikultur menggunakan polibag menghasilkan bobot tanaman dan bobot buah cabai rawit yang paling tinggi yaitu masing-masing 211,25 gram dan 73,25 gram. Kata Kunci: Pertanian perkotaan, polikultur, kompos kulit bawang merah, cabai rawit, sawi
CITATION STYLE
Yikwa, P., & Banu, L. S. (2020). Respon Polikultur Cabai Rawit Dan Sawi Terhadap Waktu Pengomposan Dan Dosis Kompos Kulit Bawang Merah. Jurnal Ilmiah Respati, 11(1), 46–61. https://doi.org/10.52643/jir.v11i1.850
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.