Peralihan masa pandemi ke endemi mengharuskan mahasiswa untuk melakukan pembelajaran secara tatap muka. Dengan diberlakukannya kembali pembelajaran tatap muka membuat mahasiswa harus kembali beradaptasi dengan suasana baru. Kapasitas adaptasi akibat pendemi membuat mahasiswa harus memiliki kemampuan resiliensi akademik yang baik agar dapat menghadapi permasalahan dan kesulitan dalam menjalani proses pendidikan. Salah satu faktor yang mempengaruhi resiliensi akademik adalah self-regulated learning. Dengan adanya self-regulated learning mahasiswa dapat mengatur dirinya sendiri dan mencapai keberhasilan akademik. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan Antara self-regulated learning dengan resiliensi akademik pada mahasiswa. Metode yang digunakan yaitu metode kuantitatif dengan desain korelasional. Total partisipan dalam penelitian ini yaitu 174 mahasiswa yang berkuliah di beberapa universitas di Indonesia menggunakan teknik accidental sampling. Penelitian ini menggunakan Academic Resilience scale (? = 0,862) dan self-regulated learning scale (? = 0,901). Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan positif signifikan Antara self-regulated learning dengan resiliensi akademik pada mahasiswa (r=0,333 dan sig. = 0,000). Hal ini menunjukkan bahwa self-regulated learning menjadi salah satu faktor yang berhubungan dengan meningkatnya resiliensi akademik mahasiswa.
CITATION STYLE
Dinata, E., & Huwae, A. (2023). Hubungan Antara Self-Regulated Learning dengan Resiliensi Akademik pada Mahasiswa. JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 6(12), 10771–10778. https://doi.org/10.54371/jiip.v6i12.2502
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.