EGO SINTONIK TOKOH-TOKOH HOMOSEKSUAL DALAM NOVEL INDONESIA MODERN

  • Bahardur I
N/ACitations
Citations of this article
15Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

This research aimed to describe the human  sintonik ego problem with homosexual acts, especially the figure in modern Indonesian novel.  The data source  is novel Saman dan Larung by Ayu Utami, Nayla by Djenar Maesa Ayu, Dadaisme by Dewi Sartika, Tabula Rasa by Ratih Kumala, Lelaki Terindah By Andrei Aksana, Cermin Cinta by N. Riantiarno, and The Sweet Sins by Rangga Wirianto. The result showed that homosexual character; gay (homosexual male designation) and lesbians (homosexual women designation) in the novels are undergoing aberrant sexual activity and feel comfortable with that orientation. This figure are not in conflict with himself and not trying to change their orientation to be normal. Key words: ego sintonik, homosexual, novel, character ABSTRAK  Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan permasalahan ego sintonik manusia dengan perilaku homoseksual, khususnya tokoh-tokoh yang terdapat dalam novel-novel Indonesia modern. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  tokoh homoseksual, gay (sebutan homoseksual untuk laki-laki) dan lesbian (sebutan homoseksual untuk perempuan) dalam novel-novel yang menjadi sumber data memiliki ego sintonik. Orientasi seksual tokoh-tokoh tersebut menyimpang, yakni menyukai sesama jenis. Tokoh tersebut merasa nyaman dengan orientasi seksualnya, tidak berkonflik dengan dirinya, dan tidak berusaha mengubah orientasi seksualnya menjadi normal.  Kata kunci: ego sintonik, homoseksual, novel, tokoh

Cite

CITATION STYLE

APA

Bahardur, I. (2015). EGO SINTONIK TOKOH-TOKOH HOMOSEKSUAL DALAM NOVEL INDONESIA MODERN. Puitika, 11(1), 62. https://doi.org/10.25077/puitika.11.1.62--73.2015

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free