Latar belakang dan tujuan: Masyarakat sering mengeluh atas kinerja perawat yang kurang bermutu, profesional atau empati dalam memberikan asuhan keperawatan. Analisis kepuasan pasien yang berkunjung ke RSUD Kabupaten Buleleng 2011 menunjukkan 2,03% kinerja petugas tidak baik dan 6,39% kualitas pelayanan kurang memuaskan. Wawancara perawat Instalasi Rawat Inap 24 November 2012 menunjukkan kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan belum merata dan jasa pelayanan tidak memuaskan. Lemahnya pengawasan, dukungan dan motivasi pimpinan berpotensi menyebabkan motivasi perawat rendah sehingga berpengaruh terhadap kinerja perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh supervisi keperawatan, pengembangan karir, jasa pelayanan, penerapan dokumentasi asuhan keperawatan dengan kinerja perawat. Metode: Rancangan penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan adalah kepala ruangan dan perawat pelaksana yang dipilih secara purposive. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam dan studi dokumentasi penerapan standar asuhan keperawatan. Analisis data wawancara menggunakan thematic analysis. Hasil dan simpulan: Supervisi keperawatan bersifat rutinitas, tanpa adanya monitoring dan evaluasi, serta tidak memberikan dorongan dan bimbingan kepada perawat. Selain itu pengembangan karir terkendala terbatasnya sumber daya manusia dan belum meratanya mendapatkan pelatihan, jasa pelayanan yang diterima oleh perawat tidak sesuai harapan atau tidak sesuai dengan tindakan yang telah mereka lakukan/berikan kepada klien. Penerapan dokumentasi asuhan keperawatan belum sesuai standar.
CITATION STYLE
Budiastri, B., Indrayathi, A., & Wijaya, I. P. G. (2014). Hambatan-Hambatan dalam Pengembangan Motivasi Terkait Kinerja Perawat di RSUD Kabupaten Buleleng. Public Health and Preventive Medicine Archive, 2(1), 27–32. https://doi.org/10.15562/phpma.v2i1.119
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.