Bencana yang menyebabkan tingginya angka kerusakan fasilitas dan korban jiwa adalah longsorlahan. Dampak longsorlahan mendorong parah peneliti melakukan penelitian longsorlahan guna mereduksi dampak bencana longsorlahan. Salah satu langkah pengurangan dampak longsorlahan yaitu dengan memahami aktivitas longsorlahan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menilai aktivitas proses longsor di Sub-DAS Bompon, (2) Menentukan tingkat aktivitas longsor di Sub-DAS Bompon. Motode penelitian aktivitas longsor yaitu (1) Observasi lapangan langsung dan Pemotretan UAV (2) Data lapangan divisualisasi menjadi peta 2D dan 3D, (3) Peta 2D dan 3D dianalisis untuk menentukan tingkat aktivitas longsor. Daerah Aliran Sungai (DAS) Bompon menarik untuk dijadikan wilayan kajian aktivitas longsor karena lokasi ini secara umum merupakan bentuklahan perbukitan dan banyak dijumpai bekas longsor yang tersebar di sepanjang DAS. Hasil penelitian pada 2 bekas longsor objek penelitian menujukan bahwa Longsor Kwaderan (K2) merupakan a relict landslide dengan sudut lereng dominan teratur yaitu 17o dan terjadi perubahan morfologi akibat pembuatan terasering untuk pertanian. Sementara Longsor Salakan (Sa) merupakan a re-active landslide dengan longsor baru sebagai indikator. Longsor baru pada Sa terdapat pada badan longsor utama dengan sudut lereng 12o. Longsor baru dipicu oleh gully pada badan longsor ketika kedalaman gully mencapai >6,11 m dan lebar >6,55 m.
CITATION STYLE
Ramlah, R., Hadmoko, D. S., & Setiawan, M. A. (2020). Penilaian Tingkat Aktivitas Longsor Di Sub-DAS Bompon. Media Komunikasi Geografi, 21(1), 12. https://doi.org/10.23887/mkg.v20i2.21360
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.