AbstrakPeriode 1950-an secara global disebut sebagai abad atom. Pada periode ini terjadi modernisasi dalam gaya hidup dengan berkembangnya peralatan-peralatan elektronik dalam lingkup rumah tangga. Pada periode ini pula masyarakat Perkotaan Jakarta mengalami transformasi dalam lingkup rumah tangga, perkembangan peralatan rumah tangga modern mengubah kebiasaan sehari-hari kehidupan rumah tangga perkotaan.. Tulisan ini membahas bentuk gaya hidup masyarakat Perkotaan Jakarta terutama terkait dengan perkembangan budaya makan di lingkungan rumah tangga. Selain itu tulisan ini juga membahas mengenai kebijakan dari pemerintah yang turut memberikan warna dalam perkembangan budaya makan di lingkungan rumah tangga perkotaan. Kajian ini menggunakan konsep Pendidikan selera. Pendidikan selera merupakan proses pengenalan dan perkembangan sajian, selera, dan budaya makan akibat persinggungan dan asosiasi antarbudaya, serta perkembangan budaya modern. Kajian ini menarik kesimpulan bahwa terdapat empat faktor memengaruhi perkembangan budaya makan di Kota Jakarta pada periode 1950-an. Faktor-faktor tersebut yakni, perkembangan pendidikan; interaksi sosial dan kekerabatan yang terjalin antarrumah tangga urban; perkembangan industri pengolahan makanan; dan melalui peran Lembaga Makanan Rakjat (LMR). AbstractIn the 1950s period was globally referred as an atom century. This period witnessed the modernization of lifestyle with the development of electronic equipment in the domestic sphere. In this period the people of Urban Jakarta also undergone a transformation in the domestic sphere, the development of modern household appliances which was changed the habits of everyday life of urban households. This paper discusses the shape of people's lifestyles of Urban Jakarta primarily associated with the development of the culture of eating in a domestic environment. In addition, this paper also discusses the policies of the government that also provide the variety in the development of eating culture in the neighborhood of urban households. This study uses the concept of Education tastes. Taste of education is a process of introduction and development of the dish, tastes and culture of eating due to the intersection and inter-cultural associations, as well as the development of modern culture. This study draws the conclusion that there were four factors that was influencing the development of the culture of eating in the city of Jakarta in the 1950s. These factors were the development of education; social interaction and kinship that exists between urban households and the development of food processing industry; and through the role of the People's Institute of Food (LMR).
CITATION STYLE
Ariwibowo, G. A. (2015). PENDIDIKAN SELERA: PERKEMBANGAN BUDAYA MAKAN DALAM RUMAH TANGGA URBAN JAKARTA PADA PERIODE 1950-AN. Patanjala : Jurnal Penelitian Sejarah Dan Budaya, 7(2), 311. https://doi.org/10.30959/patanjala.v7i2.103
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.