Kondisi cuaca yang tidak menentu seperti hujan mengakibatkan beberapa masalah yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Pelindung air saat ini memiliki bentuk yang sulit untuk dibawa. Tumbuhan pisang yang banyak terdapat di Indonesia memiliki potensi dalam menangani permasalahan tersebut. Zat lilin yang terkandung didalam daun pisang menyebabkan daun pisang bersifat anti air. Penelitian ini bertujuan untuk mamanfaatkan zat lilin daun pisang tersebut sebagai bahan anti air yang dapat dikemas dalam bentuk spray anti air sehingga mudah dibawa. Proses kerja yang dilakukan adalah mengekstraksi zat lilin daun pisang kering dengan pelarut n-heksana, etil asetat, dan etanol 96%. Setelah itu, zat lilin diisolasi dari ekstrak dengan pendinginan. Rendemen tertinggi dari zat lilin yang dihasilkan selanjutnya diformulasi dengan n-heksana dengan cara pelarutan pada berbagai jumlah zat lilin yang digunakan dan kemudian diuji. Hasil pengisolasian zat lilin daun pisang dengan berbagai pelarut menghasilkan rendemen tertinggi yaitu sebesar 1,46 % pada penggunaan n-heksana. Pengujian terhadap spray anti air yang dihasilkan menunjukan bahwa penggunaan 3 gram zat lilin dalam spray anti air mampu bersifat anti air dengan massa air yang terserap pada kain terendah yaitu sebesar 0,64 %. Pasca penyemprotan, kondisi optimum untuk waktu pengeringan adalah 180 sekon dengan % massa air yang terserap pada kain sebesar 0,65 % dan waktu bertahan untuk tetap bersifat anti air adalah lebih dari 30 menit.
CITATION STYLE
Ramadhan, A., Wardana, D., Fadhilah, R. A., & Eddiyanto, E. (2020). Potensi Kandungan Zat Lilin Daun Pisang sebagai Spray Anti Air. Jurnal Sains Dan Terapan Kimia, 14(1), 17. https://doi.org/10.20527/jstk.v14i1.6524
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.