Ketahanan pangan merupakan isu strategis dari bagian pemenuhan kebutuhan pangan utama masyarakat. Sektor pertanian merupakan pintu utama untuk membuka jalan bagi ketersediaan dan pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat. Tidak hanya sekedar tercukupi, tetapi juga bergizi, beragam, dan tidak bertentangan dengan nilai budaya. Nilai kearifan lokal merupakan potret budaya dari sektor-sektor potensial yang ada di daerah tersebut, termasuk pertanian yang merupakan pemasok sumber pangan utama. Produksi pangan khususnya pada sektor pangan beras yang merupakan makanan pokok utama, mengalami penurunan dari tahun ke tahun, untuk itu penelitian ini mencoba mengangkat nilai kearifan lokal dari lagu meusare-sare sebagai potret menjaga ketahanan pangan di Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode penelitian kepustakaan (library research), merupakan suatu penelitian bibliografi dengan sistemik ilmiah dan menggunakan teknik pengumpulan data dengan beragam bibliografi yang dihubungkan dengan sasaran penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi dari berbagai bibliografi, baik artikel jurnal, prosiding nasional dan internasional, buku, disertasi, tesis, media online dan cetak. Data yang dianalisis dalam penelitian ini berkaitan dengan lagu meusare-sare sebagai potret menjaga ketahanan pangan di Aceh. Lagu meusare-sare mengandung lirik yang sarat dengan nilai budaya masyarakat Aceh yang juga merupakan identitas nasional yaitu, (1) sifat gotong royong; (2) mengandung kepercayaan terhadap Tuhan atau agama; (3) menghargai perbedaan untuk menjaga persatuan dan kesatuan, (4) memiliki etos kerja atau kerja keras, (5) masyarakat yang tidak menyukai hidup mewah atau hidup sederhana.
CITATION STYLE
Zahara, A., Hanum, E., & Halim, F. (2023). LAGU MEUSARE-SARE, POTRET MENJAGA KETAHANAN PANGAN DI ACEH. Jurnal Pendidikan Geosfer, 8(1), 135–148. https://doi.org/10.24815/jpg.v8i1.31964
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.