Pengeringan merupakan hal yang sangat penting pada pengolahan kopi, tanpa pengeringan yang baik, kualitas biji kopi tidak akan maksimal. Pengeringan lapisan tipis merupakan langkah fundamental dalam memahami perilaku pengeringan produk pertanian, termasuk kopi. Penelitian ini menggunakan biji Kopi yang sudah difermentasi, dibersikan, dicuci dan disortasi. Buah kopi Robusta diperoleh dari kecamatan Ulu Ere kabupaten Bantaeng. Dengan alat pengering tray dryer biji kopi dikeringkan dengan menggunakan tingkatan suhu (400C, 500C, 600C) dan kecepatan udara 1 m/s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu pengeringan maka semakin cepat mendekati kadar air kesetimbangan. Sampel dengan suhu 600C membutuhkan waktu pengeringan yang lebih cepat (sekitar 16 jam) untuk mencapai kadar air kesetimbangan. Ada tiga jenis model pengeringan yang digunakan untuk mendeteksi perilaku MR yaitu model Newton, model Henderson & Pabis, dan model Page. Persamaan model Page untuk tiga tingkatan suhu dan dengan dua sampel yang berbeda menunjukkan nilai R2 yang lebih besar atau mendekati 1 dibandingkan dengan kedua model lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa model Page adalah model pengeringan terbaik karena memilki kesesuaian terhadap karakteristik pengeringan lapisan tipis biji kopi Robusta.
CITATION STYLE
Santoso, D., Muhidong, D., & Mursalim, M. (2018). MODEL MATEMATIS PENGERINGAN LAPISAN TIPISĀ BIJI KOPI ARABIKA (Coffeae arabica) DAN BIJI KOPI ROBUSTA (Coffeae cannephora). Jurnal Teknologi Pertanian Andalas, 22(1), 86. https://doi.org/10.25077/jtpa.22.1.86-95.2018
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.