Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan utama di Indonesia. World Stroke Organization (WSO) melaporkan 1 dari 4 orang di Dunia pernah mengalami gejala stroke. Untuk menurunkan angka kejadian stroke pada tingkat individu dan populasi, saat ini dikembangkan aplikasi berupa Stroke Riskometer untuk menghitung risiko stroke pada seseorang. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pencegahan stroke di masa yang akan datang. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan menganalisa faktor risiko pada peserta yang mengikuti acara hari Stroke Sedunia di Rumah Sakit Siloam Mataram dengan menggunakan Stroke Riskometer. Peserta yang mempunyai risiko tinggi terjadinya stroke dilakukan edukasi untuk mencari strategi mencegah stroke di masa yang akan datang. Peserta sebanyak 20 orang. Pada peserta laki-laki mempuntai Body Mass Index (BMI) lebih tinggi dibandingkan perempuan (26.2 vs 23.84) serta tekanan darah sistolik leboh tinggi dibandingkan perempuan (140.71 vs 127.15). Rata-rata risiko stroke dalam 5 tahun ke depan sebesar 4.3% pada laki-laki dan 2.5 % pada perempuan dan risiko stroke dalam 10 tahun ke depan sebesar 9.1% pada laki-laki dan 4.03% pada perempuan. Pemeriksaan Stroke Riskometer yang dilakukan pada populasi yang mempunyai faktor risiko dapat memperkirakan risiko stroke sehingga dapat segera dilakukan pencegahan maupun pengobatan. Perlu dilakukan pemeriksaan risiko stroke tersebut dalam skala yang lebih luas
CITATION STYLE
Hunaifi, I., Harahap, H. S., Sahidu, M. G., Suryani, D., Susilowati, N. N. A., & Dewi, A. B. C. (2021). PEMERIKSAAN STROKE RISKOMETER PADA POPULASI RISIKO TINGGI DALAM RANGKA HARI STROKE SEDUNIA. Abdi Insani, 8(2), 193–197. https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v8i2.407
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.