Kota Langsa salah satu kota di Provinsi Aceh berbatasan langsung dengan Selat Malaka berhasil mengembangkan sektor pariwisata berupa ekowisata hutan mangrove. Kawasan ekowisata mangrove terletak di Kecamatan Langsa Barat, Desa Kuala Langsa. Keadaan geografis hutan mangrove memberikan keunggulan berupa keindahan alam dengan rimbunan pohon bakau yang terbentang luas di pesisir timur Provinsi Aceh, menjadikan potensi besar dalam meningkatkan pengembangan objek wisata berbasis alam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi potensi pariwisata di Kota Langsa. Penelitian ini difokuskan pada aktivitas pariwisata hutan mangrove di Kota Langsa yang dianalisis berdasarkan potensi dan daya tarik wisata. Pendekatan deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pengembangan potensi ekowisata hutan mangrove, terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan, termasuk keempat komponen penting dalam industri pariwisata yang dikenal sebagai 4 A, yaitu atraksi, aksesibilitas, amenitas, dan layanan tambahan. Keindahan alam yang dimiliki oleh ekowisata hutan mangrove menjadi salah satu potensi yang dapat dikembangkan sebagai daya tarik wisata untuk mendukung pengembangan sebagai destinasi pariwisata. Ketersediaan fasilitas pendukung seperti penginapan, rumah makan, kios souvenir juga merupakan potensi yang dapat mendukung perkembangan ekowisata hutan mangrove di Kota Langsa.
CITATION STYLE
Ulfah, U., Rizkiya, P., & Fuady, Z. (2023). Potensi Pengembangan Ekowisata Hutan Mangrove Di Kota Langsa, Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur Dan Perencanaan, 7(3), 183–194. https://doi.org/10.24815/jimap.v7i3.25395
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.