Usaha perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Bengkalis didominasi oleh usaha perkebunan rakyat yang memiliki produk utama berupa Tandan Buah Segar (TBS). Jumlah produksi TBS tersebut sangat tinggi, namun pengelolaan rantai pasok TBS dirasakan masih kurang efisien sehingga pendapatan petani rendah. Hal ini dikarenakan jaringan distribusi komoditi sangat panjang serta fluktuasi harga pada saat distribusi TBS. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan rantai nilai kelapa sawit di Kabupaten Bengkalis dan menganalisis margin pemasaran yang diperoleh petani. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan observasi dan wawancara degan petani dan anggota rantai pasok, sedangkan data sekunder diperoleh dari Dinas Perkebunan Bengkalis. Analisis data dilakukan dengan menggunakan pemetaan value chain dan margin pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat jaringan rantai pasok TBS sawit rakyat di Kabupaten Bengkalis, yaitu jaringan I (petani-pengumpul-pedagang besar sawit- industri), jaringan II (petani-pedagang besar sawit-industri), jaringan III (petani-pengumpul- koperasi-industri) dan jaringan IV (petani-koperasi sawit-industri). Dari empat jaringan distribusi tersebut, jaringan IV di Kecamatan Pinggir yang paling banyak memperoleh nilai farmer’s share sebesar 78,21%. Sementara, nilai terkecil diperoleh pada jaringan I di Kecamatan Bantan sebesar 46,43%.
CITATION STYLE
Rahayu, N. F., Hardjomidjojo, H., & Raharja, S. (2021). ANALISIS VALUE CHAIN DAN MARGIN PEMASARAN RANTAI PASOK TANDAN BUAH SEGAR SAWIT RAKYAT DI KABUPATEN BENGKALIS. Jurnal Teknologi Pertanian, 22(2), 109–120. https://doi.org/10.21776/ub.jtp.2021.022.02.4
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.