Latar Belakang: Masa toddler berkisar dari usia 12 sampai 36 bulan pada masa ini toddler belajar berjalan tanpa dibantu sampai berlari. Salah satu tugas masa toddler adalah toilet training. Kontrol volunter sfingter anal dan uretra yang berfungsi untuk mengontrol rasa ingin defekasi dan rasa ingin berkemih mulai berkembang kira-kira setelah anak berjalan, antara usia 18 dan 24 bulan. Kesiapan pada anak untuk melakukan toilet training, pengetahuan orang tua mengenai toilet training, dan pelaksanaan toileting yang baik dan benar pada anak, merupakan suatu domain penting yang perlu orang tua ketahui. Domain tersebut dapat meningkatkan kemampuan toilet training pada anak usia toddler (1-3 tahun). Toilet training pada anak merupakan suatu usaha untuk melatih agar mampu mengontrol dalam melakukan buang air kecil dan buang air besar. Metode: metode kuantitaif analitik menggunakan rancangan Cross Sectional, pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 43 responden, sedangkan instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisa bivariat menggunakan uji chi square Hasil: Hasil bivariat membuktikan bahwa ada hubungan peran ibu terhadap kesiapan toilet training pada anak usia 3 tahun di Kelompok Bermain Kecamatan Grogol sebesar (p-value) 0,001Â dan hubungan pengalaman ibu dengan jumlah anak terhadap kesiapan toilet training pada anak usia 3 tahun sebesar (p-value) 0,002 Kesimpulan: Ada hubungan peran dan pengalaman ibu dengan jumlah anak terhadap kesiapan toilet training pada anak usia 3 tahun di Kelompok Bermain Kecamatan Grogol.
CITATION STYLE
Hartutik, S., Lestarika, S., & Purwaningsih, W. (2022). Hubungan Peran dan Pengalaman Ibu terhadap Kesiapan Toilet Training pada Anak Usia 3 Tahun. ASJN (Aisyiyah Surakarta Journal of Nursing), 3(1), 19–26. https://doi.org/10.30787/asjn.v3i1.879
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.