Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih terbatasnya penelitian mengenai kekerasan simbolik yang mengangkat pekerja prekariat sebagai subjeknya. Sebagian besar penelitian mengenai kekerasan simbolik yang terjadi pada organisasi, mengang- kat organisasi-organisasi bersifat hirarkis yang jelas terlihat kedudukan pihak yang mendominasi dan pihak yang didominasi. Fenomena pekerja prekariat di Indonesia saat ini banyak dibahas dalam kajian berbagai bidang akademis, khususnya bidang hukum yang banyak mendiskusikan belum adanya hukum yang menaungi bisnis transportasi daring. Kekosongan hukum yang demikian dapat menjadi celah bagi perusahaan transportasi daring untuk memperoleh keuntungan dengan melanggar kepent- ingan pihak lain (dalam kasus ini yaitu mitra perusahaan). Pekerja prekariat dalam bisnis transportasi daring direkrut melalui perjanjian kemitraan yang seharusnya menempatkan posisi mereka sejajar dengan perusahaan e-commerce. Tetapi pada praktiknya, pekerja prekariat didominasi oleh perusahaan e-commerce. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekerasan simbolis yang diterima oleh pekerja prekariat dalam bisnis transportasi daring. Penelitian ini menggunakan konsep kekerasan simbolik dari Pierre Bourdieu, di mana kekerasan simbolik terkait erat dengan doxa, habitus, kapital, dan arena. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme kritis dan merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini juga menggunakan wawancara mendalam terhadap 4 informan sebagai teknik pengumpulan data. Hasil penelitian ini menunjukkan terjadinya kekerasan simbolik terhadap prekariat dalam hubungan kerja sama (perjanjian kemitraan) dengan perusahaan e-commerce da- lam bentuk kebijakan bonus, kebijakan tarif, dan kebijakan sanksi. Penelitian ini telah mengidentifikasi doxa, habitus, kapital, dan arena yang mendorong terjadinya kekerasan simbolik terhadap pekerja prekariat. Penelitian ini juga menemukan bahwa ada dua jenis pekerja prekariat dan perbedaan penerimaan kekerasan simbolik yang berbeda dari kedua jenis tersebut. Perbedaan penerimaan tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti jenis kelamin dan motif pekerja prekariat ketika mereka bergabung dengan
CITATION STYLE
Firdaus, R. Z., & Agustin, S. M. (2019). Symbolic Violence Towards Precarious Worker of E-Commerce Company of Transportation Services. Jurnal Komunikasi Indonesia, 3(1). https://doi.org/10.7454/jki.v3i1.10387
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.