Peran dan manfaat ekosistem lamun secara ekologis merupakan hal yang harus diamati secara terperinci, terlebih potensi kerusakan yang dapat terjadi. Pemantauan kondisi ekosistem tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh. Dalam penelitian ini, algoritma Lyzenga digunakan untuk mengolah nilai piksel yang ada pada citra satelit Landsat-8 dan Sentinel-2. Aplikasi algoritma Lyzenga akan menghasilkan nilai yang menunjukkan identitas dari objek yang terdapat di perairan pesisir. Hasil tersebut kemudian diproses melalui pengkelasan terbimbing dengan dilakukannya pemotongan kerapatan dalam rentangan Lyzenga, yang kemudian dihitung akurasinya. Hasil perhitungan akurasi menunjukkan angka 60,81% untuk citra Landsat-8 terkoreksi T op o f A tmosphere ( ToA) dengan titik acuan berjarak 30 meter, dan 60,18% untuk citra Sentinel-2 terkoreksi ToA dengan titik acuan berjarak 10 meter. Kedua nilai akurasi tersebut menunjukkan bahwa kedua jenis citra satelit mampu digunakan sebagai data untuk pemantauan objek pesisir, namun dengan kriteria acuan yang berbeda.
CITATION STYLE
Yanuar, R. C., Hanintyo, R., & Muzaki, A. A. (2018). PENENTUAN JENIS CITRA SATELIT DALAM INTERPRETASI LUASAN EKOSISTEM LAMUN MENGGUNAKAN PENGOLAHAN ALGORITMA CAHAYA TAMPAK. JURNAL ILMIAH GEOMATIKA, 23(2), 75. https://doi.org/10.24895/jig.2017.23-2.704
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.