Penelitian ini didorong oleh harapan akan eksistensi layanan bimbingan dan konseling di sekolah yang menjadi faktor penentu utamanya adalah profesionalitas guru bimbingan dan konseling yang memenuhi standar kompetensi yang telah ditetapkan. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan dan menganalisis kompetensi need asesmen, kompetensi konseling individual dan konseling kelompok, serta evaluasi pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling yang selanjutnya untuk mengetahui program peningkatan kinerja profesional yang dibutuhkan. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek pada penelitian ini terdiri dari dua orang guru bimbingan dan konseling bersertifikat pendidik yang masing-masing bertugas di SMPN 2 Padalarang dan SMPN 2 Cipeundeuy. Simpulan hasil penelitian menunjukkan penguasaan need asesmen sebagian sudah memenuhi sebagian sub kompetensinya, pada aspek konseling individual dan konseling kelompok kemampuan keterampilan konseling konselor masih membutuhkan program peningkatan kinerja profesional, sedangkan pada aspek evaluas ipelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling mengetahui konsep teoritis evaluasi, dan perlu peningkatan dalam implementasinya. Program peningkatan kinerja melalui metode mentoring pada kompetensi konseling individual menunjukkan penggunaan keterampilan konseling yang lebih banyak diantaranya pertanyaan berorientasi target,merubah keyakinan yang merugikan dan empati yang mendalam. Sementara konseling kelompok hasil nya memberi dampak peningkatan adanya tahap kerja (performance stage) dengan penggunaan teknik yang lebih banyak.
CITATION STYLE
Maryani, I. (2019). PROGRAM PENINGKATAN KINERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING BERDASARKAN HASIL ANALISIS PROFESIONAL. QUANTA: Jurnal Kajian Bimbingan Dan Konseling Dalam Pendidikan, 3(2), 28–38. https://doi.org/10.22460/q.v3i2p12-22.1244
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.