Air payau rasanya agak asin dan tidak segar umumnya keruh, tercemar oleh kotoran (tinja manusia) banyakmengandung bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit dysentri, kholera, typhoid fever, infectiushepatitis, polio dan lain-lain jika digunakan langsung untuk air minum tanpa terlebih dahulu di masak.Untukmengatasi masalah air payau yang keruh, mengandung bakteri patogen (E.coli) dan kadar garam (salinitas)yang jumlahnya berlebihan, maka dapat dilakukan salah satunya dengan menggunakan saringan pasir danarang aktif. Penelitian ini bersifat eksperimental semu, dengan rancangan yang digunakan ialah Pretest-Postest Control Group design. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh waktu kontak air payaudalam saringan pasir dan arang kayu terhadap penurunan jumlah bakteri Coli-form , kekeruhan dan salinitasuntuk kebutuhan air minum.Sampel yang digunakan adalah air payau dari Pulau Sicanang Belawan, mediaSaringan pasir dan arang kayu dengan ketinggian 70 cm waktu kontak 1 jam, 2 jam dan 3 jam. Pemeriksaanbakteri Coli-form pada sampel menggunakan pemeriksaan dengan tabung ganda, kekeruhan denganTurbidity meter dan Salinitas menggunakan Refraktometer. Tempat penelitian dilakukan di ruanglaboratorium terpadu Direktorat Poltekkes Kemenkes Medan dengan 3 (tiga) kali pengulangan.Analisa datadilakukan dari tahapan univariat, bivariat. Uji yang dipakai menggunakan t-test dan Anova dengan derajatkepercayaan 95% (? =0,05).Hasil penelitian diperoleh bahwa saringan pasir dan arang kayau dapatmenurunkan MPN Coli-form, kekeruhan dan salinitas dengan waktu kontak 3 jam sebesar 95,8%, 85,6%,85,7%, ada pengaruh waktu kontak 1 jam, 2 jam dan 3 jam air payau dalam saringan pasir dan arang kayuterhadap penurunan jumlah bakteri Coli-form dengan p=0,00 ( p < ? =0,05), ada pengaruh waktu kontak airpayau dalam saringan pasir dan arang kayu terhadap penurunan Coli fecal dengan p=0,00 ( p < ? =0,05), adapengaruh waktu kontak air payau dalam saringan pasir dan arang kayu terhadap penurunan kekeruhandengan p=0,00 ( p < ? =0,05) dan ada pengaruh waktu kontak air payau dalam saringan pasir dan arang kayuterhadap penurunan salinitas dengan p= 0,01 ( p < ? =0,05). Petugas Puskesmas dapat mensosialisasikansaringan pasir dan arang aktif dengan ketinggian 70 cm pada masyarakat yang menggunakan air payau untukmemperoleh air minum yang memenuhi syarat kesehatan
CITATION STYLE
Bambang, TH. T., Suprapto, S., & Ginting, M. (2019). PENGARUH WAKTU KONTAK AIR PAYAU DALAM SARINGAN PASIR DAN ARANG KAYU TERHADAP PENURUNAN JUMLAH BAKTERI COLI-FORM, KEKERUHAN DAN SALINITAS UNTUK KEBUTUHAN AIR MINUM. Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist), 8(3), 218–228. https://doi.org/10.36911/pannmed.v8i3.332
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.