ABSTRAKKondisi kemarau yang terus menerus menyebabkan kondisi lingkungan sekitar menjadi kekeringan. Jika hal tersebut terjadi pada tanah khususnya lereng maka akan menimbulkan tegangan retak dan memicu terjadinya kelongsoran. Pemodelan ini mengkolaborasikan antara kedalaman tegangan retak, posisi tegangan retak serta kemiringan lereng dengan kondisi tanah tidak jenuh air dan kondisi tanah jenuh air menggunakan PLAXIS 2D dengan metode elemen hingga. Dari hasil analisis diperoleh nilai faktor keamanan untuk kondisi tanah tidak jenuh air berada pada 1,6-1,8 dengan kondisi aman sedangkan untuk kondisi jenuh air untuk kemiringan 1:1 dibawah satu atau berada pada kondisi tidak aman, kemiringan 1:1,5 dan kemiringan 1:2 berada pada 1,4-1,5 dengan kondisi aman.Kata kunci: tegangan retak, lereng dan Metode Elemen Hingga ABSTRACTDrought conditions that continue to cause environmental conditions become dry. If it happens to the ground especially the slope it will cause a Tension crack and trigger the occurrence of sliding. This model is collaborated among a depth of tension crack, position of tension crack and slope gradient with unsaturated soil condition and saturated soil condition using PLAXIS 2D with finite element method. The analysis result for the condition of unsaturated soil is at 1.6-1.8 with safe condition and for saturated soil condition for slope of 1: 1 under one or is in unsafe condition, slope of 1:1,5 and slope of 1:2 are at 1.4-1.5 with safe conditions.Keyword: tension crack, slope dan Finite Elemen Method
CITATION STYLE
Silmi, F. A., & Hamdhan, I. N. (2018). Pengaruh Tension Crack (Tegangan Retak) pada Analisis Stabilitas Lereng menggunakan Metode Elemen Hingga (Hal. 80-89). RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil, 4(1), 80. https://doi.org/10.26760/rekaracana.v4i1.80
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.