TRANSFER TEKNOLOGI BIOFLOK PADA BUDIDAYA IKAN NILA SEBAGAI UPAYA PEMBERDAYAAN EKONOMI TERHADAP EKS PECANDU NARKOBA DI KOTA BANDA ACEH

Abstract

Provinsi Aceh menempati urutan ke 12 nasional dalam kasus penyalahgunaan narkoba. Permasalahan yang dihadapi oleh para eks penyalahgunaan narkoba adalah stigma negative yang selalu melekat sehingga menyebabkan mereka sulit untuk diterima ditempat kerja maupun perusahaan. Tujuan dari program kemitraan masyarakat (PKM) melalui transfer teknologi budidaya nila bioflok adalah sebagai upaya pemberdayaan ekonomi terhadap eks pecandu narkoba yang telah mengalami stigma negatif sehingga sulit untuk diterima di masyarakat maupun sebagai karyawan di perusahaan. Salah satu alternatif life skill yang ditawarkan adalah mantan pengguna narkoba dapat secara mandiri melakukan usaha budidaya ikan untuk menyambung hidupnya. Kegiatan transfer teknologi budidaya nila bioflok ini telah dilaksanakan dari bulan Maret hingga Oktober 2021 bermitra dengan Yayasan Imam Ahmad bin Idris Aceh yang telah berpengalaman melakukan kegiatan pembinaan mental dan life skill di Desa Lamgugob, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh. Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ini adalah para pemuda eks pecandu narkoba yang dibina oleh Yayasan Imam Ahmad bin Idris Aceh. Mitra telah dikenalkan dengan teknologi budidaya sistem bioflok yang komprehensif meliputi rancang bangun kolam bioflok sederhana, teknik pembesaran ikan, teknik pemberian pakan, perawatan kualitas air, pemanenan hingga analisa bisnis dan pemasaran. Tahapan kegiatan pengabdian PKM ini terdiri dari 3 (tiga) tahapan, yaitu: Sosialisasi dan persiapan, pelaksanaan aplikasi teknologi bioflok nila dan evaluasi melalui focus group discussion bersama mitra, pemerintah dan stakeholder terkait. Diharapkan kegiatan diseminasi teknologi ini dapat berperan untuk mendukung program akselerasi proses hilirisasi produk teknologi hasil penelitian insan akademis yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat menuju Indonesia yang sejahtera.