Penerapan Enterprise Architecture (EA) telah menjadi keharusan strategis yang penting untuk menjawab tantangan transformasi digital di Desa Digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Enterprise Architecture Desa Digital di Kabupaten Sumedang. Permasalahan utamanya terletak pada tidak adanya kerangka terstruktur atau tata kelola dalam pengelolaan transformasi digital yang efektif di tingkat desa. Metodologi yang digunakan dalam mengembangan Enterprise Architecture pada Desa Digital menggunakan Enterprise Architecture Planning (EAP), EAP dilakukan secara cermat, dimulai dengan analisis mendalam mengenai tantangan spesifik yang dihadapi desa dalam proses transformasi digital. Tahapan perancangan EAP meliputi inisiasi perencanaan, pemodelan bisnis dan teknologi saat ini, perancangan arsitektur data, arsitektur aplikasi, arsitektur teknologi, dan perencanaan implementasi. Temuan penelitian ini bahwa partisipasi aktif pemerintah daerah, masyarakat, dunia usaha dan pakar teknologi dianggap penting dalam merumuskan rencana EAP yang komprehensif. Penekanannya adalah pada pendekatan inklusif untuk memastikan keselarasan antara tujuan bisnis desa dan infrastruktur teknologi yang direncanakan, sehingga memberikan panduan praktis bagi pengambil keputusan dalam mengarahkan transformasi menuju Desa Digital yang lebih adaptif dan inovatif. Penelitian ini menghasilkan panduan berupa roadmap pengembangan teknologi informasi 5 tahun ke depan yang terdiri dari 14 data kandidat, 7 kandidat aplikasi, dan peta jaringan terkait, yang dapat memberikan wawasan berharga bagi kepala desa dalam merencanakan dan melaksanakan perubahan arsitektur yang ada apakah sudah sesuai dengan kebutuhan, kekhususan dan potensi Desa Digital.
CITATION STYLE
Supriadi, H., Istambul, M. R., & Parlindungan, P. (2024). ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING BAGI DESA DIGITAL DI KABUPATEN SUMEDANG. INTI Nusa Mandiri, 18(2), 129–136. https://doi.org/10.33480/inti.v18i2.4990
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.