Latar Belakang: Boyolali merupakan daerah penghasil susu sapi. Sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai petani sapi perah. Susu perah tergolong sebagai bahan makanan bergizi tinggi. Susu perah tanpa dilakukan pengolahan sebelum dikonsumsi, mudah mengalami kerusakan dan kontaminasi bakteri. Salah satu bakteri yang mengkontaminasi susu yaitu Escherichia coli. Penggunaan mesin pemerah modern dapat menekan jumlah bakteri, menjaga kesehatan ambing, dan memperbaiki rendemen susu. Namun, peternak sapi perah di Boyolali masih banyak melakukan pemerahan secara tradisional, sehingga kualitas susu tergolong rendah. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh perbedaan teknik dan waktu pemerahan susu terhadap jumlah bakteri Escherichia coli. Metode: Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan total 26 sampel yang diambil di Kecamatan Musuk. Penelitian dilaksanakan bulan Agustus 2020. Kontaminasi bakteri Escherichia coli diuji menggunakan metode MPN. Analisis data menggunakan uji T. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan perbedaan nilai MPN terhadap perbedaan teknik pemerahan susu sapi P sebesar 0,03. Bakteri Escherichia coli meningkat pada teknik pemerahan tradisional sebesar 57,69% dan waktu pemerahan siang Simpulan: Dari hasil penelitian didapatkan perbedaan nilai MPN terhadap perbedaan teknik pemerahan susu sapi P sebesar 0,03. Pada teknik pemerahan tradisional, bakteri Escherichia coli meningkat sebesar 57,69%. Pada pemerahan siang hari, bakteri Escherichia coli meningkat sebesar 61,54%. hari meningkat sebesar 61,54%. Simpulan:
CITATION STYLE
Maya Sari, V., Widyaswara, G., & Pramonodjati, F. (2021). PENGARUH PERBEDAAN WAKTU DAN TEKNIK PEMERAHAN SUSU SAPI TERHADAP JUMLAH BAKTERI ESCHERICHIA COLI. Avicenna : Journal of Health Research, 4(2). https://doi.org/10.36419/avicenna.v4i2.530
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.