Posisi Kelurahan Pasie Nan Tigo yang berada di Pesisir Pantai Sumatera menyebabkan daerah tersebut sangat rawan terhadap bencana abrasi pantai, banjir, gempa, bahkan terancam tsunami. Oleh karena itu, maka kegiatan PKM yang dilakukan ditujukan untuk meningkatkan pemahaman dan kesiapan masyarakat di desa tersebut dalam menghadapi bencana sehingga dampak bencana yang bisa terjadi dapat dikurangi. Kegiatan dilakukan dengan metode ceramah/penyuluhan yang diikuti dengan diskusi. Hasil kegiatan memperlihatkan bahwa secara umum masyarakat cukup paham dalam menghadapi bencana. Pemahaman terhadap gejala-gejala alam khususnya terkait dampak gempa dan tsunami seperti: surutnya air laut, rumah banyak yang retak, munculnya sumber air tiba-tiba, gempa yang kuat dan berulang-ulang serta berlariannya binatang kearah darat menjadi pertanda tentang apa yang seharusnya mereka lakukan. Keputusan untuk bersedia dievakuasi dan mengungsi umumnya menunggu informasi dari pemerintah. Masyarakat juga dibekali dengan penyelamatan arsip dan dokumen keluarga berharga seperti: ijazah, sertifikat, KTP, KK, dan lain lain dengan melakukan scanning dan back up digital. Foto dan hasilnya disimpan dalam sistem cloud berupa Email atau dalam fasilitas google drive. Masyarakat juga diajarkan tentang pembuatan rambu-rambu bencana dan melakukan kesepakatan terutama dalam keluarga untuk menentukan tempat berkumpul yang aman dengan menggunakan peta jalur evakuasi terpendek atau gedung-gedung yang dapat berfungsi sebagai shelter.
CITATION STYLE
Nefilinda, N., Rianto, S., & Jamsari, J. (2019). Sosialisasi pemahaman kebencanaan di Kelurahan Pasie Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang. Unri Conference Series: Community Engagement, 1, 192–201. https://doi.org/10.31258/unricsce.1.192-201
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.