Lonjakan permintaan produk pasca pandemi menyebabkan tidak tercapainya pemenuhan order sesuai dengan yang ditargetkan perusahaan. Berbagai upaya dilakukan PT X Indonesia untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja perusahaan, diantaranya adalah dengan melakukan perampingan proses untuk meningkatkan efisiensi. Hasil observasi dengan menggunakan metode VSM memperlihatkan masih terdapatnya pemborosan dalam proses distribusi baik dalam hal waktu tunggu staf yang memakan waktu hingga proses, gerakan, dan atau transportasi yang tidak tepat/diperlukan. Perbaikan yang dilakukan sebagai luaran hasil analisis dapat memangkas pemborosan pada aktivitas pengiriman yaitu waiting, inappropriate processing, unnecessary motion dan transporttation, hingga mengurangi waktu siklus sebesar 30%, namun hal tersebut belum dapat menjawab permasalahan target pemenuhan Purchase Order (PO). Simulasi kejadian diskrit dilakukan dengan beberapa skenario yang mengintegrasikan data proses distribusi perusahaan sehingga dapat terlihat waktu siklus keseluruhan produk yang sesuai dengan target pemenuhan PO. Hasil simulasi memperlihatkan bahwa skenario 3 yaitu melalui pengintegrasian proses 1 dan 2 (membuat invoice packing list dan dokumen pengiriman), sistem pembayaran pajak secara online, dan penambahan mesin produksi sebesar 25% dapat memberikan kinerja yang lebih baik, ditunjukkan dengan waktu tunggu PO, waktu tunggu karyawan dan waktu produksi yang paling pendek yaitu sebesar 9.47 jam. Kombinasi metode Value Stream Mapping (VSM) dengan Discrete Event Simulation (DES) mampu memperlihatkan hasil perbaikan secara terintegrasi, sehingga permasalahan pemenuhan PO dapat diselesaikan secara efisien dan efektif.
CITATION STYLE
Rakhmasari, A. A., & Dharmayanti, I. (2023). Integrasi Value Stream Mapping dengan Simulasi Kejadian Diskrit: Studi Kasus Lean Distribution. Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya, 9(2), 117–126. https://doi.org/10.30656/intech.v9i2.6063
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.