Novel coronavirus yang muncul di China dan sudah menyebar pada ratusan negara akan menjadi pandemi penyakit menular terburuk di abad ini, jika dilihat dari jumlah yang terinfeksi dan kematian yang diakibatkan. Dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkan akibat pandemi COVID-19 juga sangatlah besar, sehingga permodelan statistik terkait COVID19 sangat dibutuhkan pemerintah dalam menentukan arah kebijakan. Peramalan kapan saja puncak pandemi sangat dibutuhkan terutama di bidang kesehatan karena pada periode puncak-puncak tersebut, beban akan berat. Berdasarkan analisis data penambahan harian kasus positif COVID-19 Indonesia dengan smoothing data menggunakan moving average mingguan dan dua mingguan, penambahan harian kasus positif COVID-19 saat ini sudah memasuki gelombang penyebaran kelima yang mana terjadi mulai minggu ketiga bulan Juli 2020 dan belum mencapai puncaknya. Sementara itu, analisis data penambahan harian kasus positif COVID-19 dari awal muncul sampai dengan sekarang ini cenderung mengikuti persamaan polinomial kubik dengan model terbaik yang dihasilkan bisa menjelaskan 92,76 persen pergerakan data (dengan tingkat kepercayaan 95 persen). Hasil permodelan yang diperoleh meramalkan penyebaran COVID-19 akan berpuncak pada minggu ketiga November hingga minggu pertama Desember 2020. Sementara itu, pandemi akan berakhir pada minggu kedua bulan April 2021. Hal ini terjadi apabila kondisi penyebaran COVID-19 di masyarakat masih mengikuti pola yang terjadi saat ini.
CITATION STYLE
Satria, N. A., & Purwandari, A. E. D. (2021). PEMODELAN STATISTIK COVID19 DI INDONESIA : ANALISA PERBANDINGAN MODEL. Seminar Nasional Official Statistics, 2020(1), 152–159. https://doi.org/10.34123/semnasoffstat.v2020i1.676
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.