Tidak dapat dipungkiri bahwa sains dan agama adalah dua hal yang semakin memainkan peranan penting dalam kehidupan manusia. Perkembangan sains di dunia modern tidak berarti menurunnya pengaruh agama dalam kehidupan manusia, sebagaimana selama ini diprediksi dalam teori sekularisasi. Kencenderungan semakin menguatnya sains dan agama menarik perhatian banyak kalangan, terutama berkenaan dengan hubungan antar keduanya. Pengembangan ilmu pengetahuan sebagai perwujudan aksiologi ilmu mengaruskan visi etik yang tepat untuk diaplikasikan. Manusia dengan ilmu pengetahuan akan mampu berbuat apa saja yang diinginkan, namun pertimbangannya tidak hanya pada apa yang dapat diperbuat oleh manusia. Yang lebih penting pada konteks ini adalah perlunya pertimbangan etik apa yang harus dilakukan dengan tujuan kebaikan manusia. Sebenarnya mengupayakan rumusan konsep etika dalam ilmu idealnya harus sampai pada rumusan normative yang berupa pedoman konkrit bagaimana tindakan manusia dibidang ilmu harus dilakukan. Jika hanya rumusan berada pada dataran etika yang abstrak, akan terdapat kesulitan ketika diterapkan terhadap masalah yang bersifat konkrit.
CITATION STYLE
Harahap, A. N., & Salminawati. (2022). AKSIOLOGI ILMU DALAM PERSPEKTIF ISLAM DAN BARAT. Journal Of Social Research, 1(3), 748–753. https://doi.org/10.55324/josr.v1i3.143
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.